![](https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEh1wNXfJ6pAKFwaUcD-yP_rJ6NcTDtZP09zgTlQ3sBEK7bD2QdkRm__vNfvOKHwhXYbRQMzCdIa4u6WgCpKvk0eHF9Rt-1WLfcS80_mmgDtPSYHHonRWeOKQafdkQT1p_SU0wsOcZp9oaSN/w400-h278/1595699121088647-0.png)
Dua puluh empat tahun yang lalu, kelompok bisnis Bimantara pimpinan Bambang Triharmodjo, akhirnya meluncurkan mobil nasional mereka, yaitu Bimantara Cakra dan Bimantara Nenggala. Turut hadir dalam acara peluncuran tersebut, antara lain, Menteri Perindustrian dan Perdagangan Ir. Tunky Aribowo dan Menteri Keuangan Mar'ie Muhammad.
Bimantara sendiri merupakan proyek mobil nasional yang muncul hampir bersamaan dengan Timor. Keduanya memiliki beberapa kesamaan yang bisa dikatakan cukup identik. Pertama, keduanya di-handle oleh anak dari Presiden Soeharto, yaitu Tommy Soeharto untuk Timor dan Bambang Triatmojo untuk Bimantara. Kedua, baik Timor maupun Bimantara sama – sama menggunakan produk Korsel untuk di-rebadge.
Nah, Bimantara sendiri mengelurkan dua produk yaitu Bimantara Cakra yang adalah Hyundai Accent dan Bimantara Nanggala yang adalah Hyundai Elantra. Nah, kesamaan yang ketiga antara Timor dan Bimantara adalah perihal hilangnya keduanya. Yap, baik Timor maupun Bimantara ikut lengser dengan lengsernya Presiden Soeharto.
Sedan Bimantara Cakra dipasarkan dengan harga kosong Rp. 39,9 juta, sedangkan sedan Bimantara Nenggala dipasarkan dengan harga on the road Rp. 59,5 juta per unit.
Kedua sedan produk Bimantara tersebut dimaksudkan untuk menyaingi mobil nasional Timor yang meluncur lebih dahulu.
"Kalau kami mendapat fasilitas seperti Timor, pasti kami bisa lebih murah," ujar Presiden Komisaris PT. Citramobil Nasional Bambang Trihatmodjo.
No comments:
Post a Comment